Tak lengkap rasanya nyiapin nikahan tanpa hunting vendor. Yaiyadong kita bakal spending cost yang nggak sedikit loh buat menunjang acara kita. Vendor dalam acara nikahan bisa sedikit bisa banyak, tergantung kita mau konsep acaranya kayak apa. Kembali ke konsep budget wedding ala aku, aku nggak pakai repot untuk pilih vendor, bagus tapi pas di kantong.
#1 Gedung
Udah pernah aku singgung sebelumnya persiapan hal ini itu di Jakarta ya pada umumnya, adalah hal yang kayaknya orang siapin duluan. Repot lah ya siz kalau gedung yang dimau udah penuh tapi kita kebelet nikah cepet-cepet hahahaha. Banyak juga para capeng yang telah sharing masalah pencarian gedung.
Sebetulnya pasti ada pertimbangan untuk melangsungkan acara di rumah, apalagi di lingkungan kampung ya, kekeluargaan masih erat & banyak yang bisa bantu-bantu. Tapi pertimbangannya kan masalah parkir pasti susah deh, jalan kampung cuma 1 mobil, kantung parkirnya nggak memadai kayaknya untuk sebagian tamu jauh (bahkan saat lamaran kita juga bingung mau parkirin mobil-mobil tamu dimana). Pertimbangan lain masalah toilet, ini pertimbangan ayahku yang hitungannya beseran gitu hehehe lucu juga karena ternyata memang sulit mengarahkan orang-orang yang mau ke toilet meski dirumahku ada 3 toilet yang ready tapi tetep kewalahan. Yaudah dengan pertimbangan itu, cukup bikin kita memutuskan untuk pakai gedung aja.
Singkatnya, aku cuma memutuskan daerah yang deket rumaku biar gampang. Range-nya dari Depok sampai TMII. Beberapa gedung udah di survey, masih belom masuk kantong dan banyak pertimbangan lainnya. Sampai terakhir survey ke Balai Komando, bolak balik hampir berapa kali ya ini.. Sempet dapet tanggal, tapi galau akhirnya kita lepas (akhirnya tanggal itu dipakai sahabatku sendiri lho). Bolak balik pun kayak belom dapet sinyal dari keluarga mau pakai gedung ini atau nggak.
Akhirnya skip beberapa minggu kita nggak nyari, baru bergegas lagi setelah orangtuaku bilang nyari yang deket banget aja sama rumah, akhirnya cari di daerah Depok & Kelapadua. Pilihan saat itu yang bisa aku pertimbangkan cuma Wisma Makara UI & Graha Insan Cita. Kalau di GIC ini sahabatku juga pernah nikahan disini, jadi aku udah lihat suasananya saat acara berlangsung. Pertimbangan lain adalah adanya Masjid persis di sebelah Gedung jadi akadnya bisa di masjid gitu. Juga karena GIC berupa Pusdiklat, jadi ada kamar-kamar yang bisa disewain buat tamu jauh yang mau istirahat.
 |
| Gedungnya Sederhana Lantai tanpa karpet, tapi Ceiling tinggi nggak pengap |
 |
| View Panorama Interior Gedung |
Tadam! Akhirnya terbookinglah gedung GIC untuk tanggal 17 September dengan biaya sewa 7jt per 2016 dengan PIC Gedung Pak Mulyadi (Desas desusnya sekarang jadi 8jt biaya sewanya). Keluargaku juga memastikan kalau acara bisa berlangsung dari pagi samapai sore, batasnya ashar sih katanya. Jadi memang konsepnya acara berlangsung 2 sesi, pagi jam 10.00-12.00 untuk tamu-tamu jauh (berangkat pagi biar nggak macet), siang jam 12.30-14.30 untuk tamu warga sekitar.
#2 Catering
Ini aku bisa bilang hal kedua yang terpenting setelah gedung. Maklum dong kalau ke Catering pasti ditanya untuk acara tanggal berapa dan dimana. Saat pertama kali ke Balai Komando aku ketemu sama pihak catering yang habis acara disitu dan diundang ke Test Food mereka. Nah kali itu pertama kalinya aku tau acara TF, dari catering Griya Dara. Mungkin karena aku nulis nama dan nomor telepon, aku jadi dihubungi juga sama catering lain yaitu Daffa Catering. Beberapa kali diundang TF oleh mereka dan diajak diskusi untuk acaraku sampe aku dapet proposal penawaran harga dari mereka, marketingnya kenceng ya cyn.. heheh tapi kok tetep mehong dengan gedung di Balkom.
Jadinya setelah fix di Gedung GIC, aku langsung caritau aja rekanan cateringnya. Terakhir kali, sahabatku yang acaranya di GIC juga pakai Tini Suherlan, dengan adat Padang. Beberapa catering lain juga sempet aku lihat brosurnya, harganya termasuk catering murah lah ya dibanding di gedung beken lainnya. Setahuku catering di GIC nggak kena charge yang cukup gede dibanding Balkom, apalagi gedung-gedung di TMII.
Rata-rata menu buffe masih di harga 50K, masih jauh dibanding gedung lain yang mungkin tarif buffet dibatasi minimum 75K, ya kali selisih 25K dikali 1.000 porsi kan mayan bingits bosque.. Aku aja sampe nggak percaya sih ini yang menu paket lengkapnya bisa dibawah 60jt untuk 500 undangan, apa palsu apa gimana kan kok masi ada ya yang bisa offer murah segitu. Beberapa marketing catering juga hubungi aku untuk nawarin Test Food.
Waktu akhir Januari kalau nggak salah, aku sempet dateng ke acara Gebyar Pernikahan di Balai Kartini. Pertama kali tau test food dengan kelas makanan yang middle-up lah itu bisa dibilang. Mewah, enak, tampilannya menarik... Tapi udah kicep aja rasanya mau minta proposal harga, akhirnya ya aku cuma lihat2 aja biaya paket pernikahannya.
Yang aku pikirkan saat persiapan catering, aku kok maunya paket catering yang udah all-in ya, jadi kan nggak ada tuh biaya-biaya hidden cost jadi proposal penawaran mereka ya udah harga bulet, buat catering, dekor, makeup & rias, entertainment sampe dokumentasi, malah udah berbonus-bonus sampe MC segala deh jadi aku tinggal modal untuk undangan & souvenir aja.
Saat itu aku konsultasi dengan sahabatku yang acaranya di GIC juga, dia menyarankan aku coba catering Chikal. Dia gak pakai Chikal saat itu karena ownernya lagi umroh. Pertama kali ke Chikal dan dapet proposal pernawaran harganya masuk akal, nggak mencurigakan tapi juga nggak terlalu bengkak lah. Pertama ke Chikal malah langsung ke sanggarnya sok nyoba baju yang mau dipakai hahaha.
Setelah beberapa kali test food, ngajak ortu ke kantornya, ngajak ortu Indra, dan banyak banget diskusinya sampe kayaknya aku lebih kali ya 10 kalian gitu udah ke kantor Chikal, tapi ini memang karena aku dan keluargaku aja yang nggak fix-fix maunya kayak apa. Sejauh ini, ortuku dan ortu indra, sampe adik2ku, bude pakdeku udah sempet semua nyobain TF Chikal dan untuk rasa catering udah oke banget lah sesuai standar budget hehe. Kalau dekor dan rias ya standar budgetnya emang segitu.
 |
| Nyoba baju beludru hitam jawa. Naksir, tapi buntutnya panjang banget hehe |
 |
| Bajunya bagus, muat & putih. Degdegan nyobainnya.. |
Setelah rombak berkali-kali, untuk acara ini aku ambil paket 1000 undangan, di gedung GIC dikenakan harga 125an jt, dengan rincian secara garis besar:
- 1500 pax buffe (dengan pilihan nasgor oriental, daging empal balado, ayam madu, ikan dabu-dabu & cah ayam jamur)
- 1000 pax zuppa, 1000 pax sate, 500 pax bakso malang, 300 pax korean BBQ & 200 pax martabak, yang didistribusikan di 2 sesi acara
- Rias & Make Up Akad & Resepsi, dan standar rias & make up ortu, 4 petugas buku tamu & 6 pasang among tamu
- Dekorasi & Pelaminan
- Dokumentasi Foto & Video
- Organ tunggal (ini aku keluarin dari paket terpotong 1jt kalau nggak salah)
- Bonus makan akad berupa 100 porsi Lontong Cap Gomeh beserta minumnya, janur umbul-umbul, MC Acara & Resepsi, Cucuk Lampah
Di paket ini aku sering banget rombak ini dan itu, minta tambahan bonus, tambah kurang paket. Emang butuh kekompakan dalam memutuskan masalah ini hehe.
#3 Undangan & Souvenir
Bagian ini boleh di skip karena mungkin isinya kenarsisan aku doang. Hahaha. Maklum, anaknya sukanya ribet dan perfeksionis. Bermodal keahlian desain dan referensi Pinterest maupun sana sini, aku desain sendiri undangan pernikahan juga desain souvenirnya.
Untuk undangan pernikahan, juga bukan hal yang gampang mengetes kekompakan orangtua dan anak. Wajar lah ya, kita anak muda pingin apa eh orang tua pinginnya apa.. Wajar itu, wajar. Inilah testnya untuk menerjang masalah itu sebagai desainer bisa nggak sih aku menghasilkan desain undangan yang aku juga mau tapi ortu juga setuju.
Inti akhir, desain akhirnya ketemu yang sama-sama sepakat untuk dipakai, trus aku cari referensi percetakan undangan. Jelas diluar sana banyak banget orang rekomendasiin daerah Pasar Tebet, tapi aku tetep nyari aja percetakan di daerah Depok, eh ada banyak juga nih blog yang review Percetakan Citra & ownernya Pak Nizar. Pertama kali survey aku langsung sama Mama, aku udah bawa contoh undangan yang aku cetak sendiri.
Percetakan Citra bisa dibilang juga punya banyak koleksi undangan yang gengges masa kini hemat tapi bagus. Tapi dasarnya aku yang pengen desain sendiri, jadinya minta dihitungin biaya yang harus aku siapkan untuk satu pucuk undangan gini. Setelah dihitung ada beberapa opsi, dan aku jatuhkan pilihan di harga yang paling murahnya aja 5K per piece untuk undangan dengan amplop polos (maksudnya ngeprint muka kertas doang, jadi isinya polosan).
Karena aku udah ready desain, ternyata proses naik cetak nggak makan waktu lama. Aku pesan kira-kira disanggupi sebulan udah tercetak 1000 pcs undangannya. Ternyata kalau kata orang undangan harus disiapin jauh-jauh hari, itu karena capeng nya juga pada perfesionis milih desainnya, padahal kalau udah proses naik cetak bisa aja 2 bulan sebelum hari H cukup :p
Sedikit review tetang Percetakan Citra & tentang ownernya, karena aku dan keluargaku juga terlibat, Pak Nizar baik banget terutama karena ayah & mama sempet ketemu langsung dengan Beliau, kalau aku sendiri emang rada takut karena keliatannya Pak Nizar emang serem tegas gitu he. Selain itu, aku juga dapet bonus kartu ucapan terimakasih untuk souvenir dan satu lagi bonus kartu yang aku jadiin kartu photobooth (padahal aku nggak pake photobooth wkwkw).
Untuk hasilnya, aku sebenernya bingung juga sih, kualitasnya tampak dikejar target jadi buru-buru untuk hasil lem & finishingnya kurang bersih aja. Tapi aku rasa untuk harga segitu emang hasil yang bisa aku dapet kayak gini deh T___T Sejenak aku sih mengesampingkan hal nggak rapi kayak gitu, yaudah the show must go on kan, langjut persiapan lainnya aja..
 |
| Design Undangan oleh Aku |
Untuk souvenir juga banyak dilanda kegalauan. Kalau kata orang Alfrianda, Asemka dan tempat terkenal lainnya itu adalah surga souvenir, aku ini terlalu mainstream untuk bilang souvenir mereka murah & bagus.. Malah menurutku itu pasaran banget. Jiwa apa ini aku bisa berkata begitu.. Tapi keluargaku juga merasa begitu sih. Aku sempet pengen ngasih souvenir meteran besi gitu, aku pikir unik banget kalau ngasih house-ware gini tapi yang murah jatohnya meteran baju. Yah dengan segala kendala tersebut, keluargaku menyarankan untuk ngasih totebag sebagai souvenir.
Lagi-lagi browsing, eh totebag kok juga ngga ada yang masuk budget. Sampe akhirnya aku ketemu instagram Souvenir Lucu Jogja, untuk masalah totebag kok harga mereka lebih masuk akal ya di kantongku. Tentulah pertimbangan lokasi juga bikin aku galau, kalau mereka di Jogja tau itu trusted gimana? Ya dengan asas saling percaya ajalah ya antara aku dan penjual Bismillah aja.
Untuk 1000 pax totebag ukuran 20x30 cm (ini kecil cuma masuk ukuran buku Sidu gitu) dihargai Rp 3.750 per piece dan karena pesan 1000 dapet diskon 5% ya jadi 3,5jt-an lah untuk souvenir ini (tanpa bungkus ya). Ditambah ongkir ternyata sampe 150K sendiri dari jogja.
Proses souvenir juga nggak lama, sebulan lah kalau desain udah fix, mereka produksi trus dikirim deh. Tapi aku butuh waktu tambahan karena souvenir belum di kemas. Lagi-lagi emang bener kerempongan sendiri, aku desain bungkusnya dan bungkusin itu sendiri meski dibantu mama juga. Untuk kemasan aku cuma bermodal beli kertas samson ukuran A4 bisa jadi 3 bungkus, jadi yang dibutuhin ya sekitas 340 lembar, pas dong 1 rim cukup, terus ngeprint 1 di kertas putih sisanya di fotocopy trus minta potongin jadi 3 sama kang fotocopynya.
Setrong banget ini perintilan dipikirin sendiri dengan waktu dan tenaga sendiri, antara terlalu ngirit & pingin unik tapi kerajinan ya.
 |
| Design Totebag & Kemasan oleh Aku, Souvenir: @souvenir.lucu.jogja |
So, total damage cost untuk acara 1000 pax aku kurang lebih
Gedung : 7 Mio
Catering : 125 Mio
Undangan : 5 Mio
Souvenir : 4,5 Mio
Pernikahan bukan juga tentang gengsi kok, tapi tiada salah juga kan kalau kita sebagai Shobibul Bait bermaksud baik menjamu tamu undangan yang hadir ^^ Nggak sedikit memang, bukan aku juga bermaksut bergaya atau pamer, aku cuma mau kasih gambaran aja, kalau mau mewah memang bisa mewah, kalau mau irit, juga pasti ada jalannya irit (seperti aku yang udah press segala ini itu lupakanlah gengsinya karena juga masih banyak persiapan untuk modal pra-nikahnya nanti).
Sekian persiapan vendor yang aku pernah jalani. Semoga tulisannya membantu persiapan para calon-calon pengantin.
Postingan sebelumnya ; Cerita 1 : Lamaran
Postingan selanjutnya ; Cerita 3 : Persiapan Pra-Nikah, Cerita 4 : Akad & Resepsi
No comments:
Post a Comment